Selasa, 18 Agustus 2009

Memperbaiki Perilaku Menyimpang Anak

MUQODDIMAH
Sebelum membahas tentang prilaku yang menyimpang pada anak-anak dan solusinya, orangtua perlu terlebih dahulu memahami tentang ghorizah (naluri, instinct). Ghorizah adalah kekuatan terpendam dalam diri binatang dan manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berpikir dan latihan terlebih dahulu. Sebagaimana pada binatang, pada manusia juga terdapat banyak ghorizah, misalnya rasa ingin tahu, rasa ingin mempertahankan diri, keinginan untuk mengurai dan menyusun sesuatu, cinta diri, ingin menonjol, berhemat dan sebagainya. Ghorizah merupakan nikmat Allah yang diberikan pada anak-anak untuk mendorongnya bergerak sehingga tubuhnya kuat, dan untuk mengetahui, mengurai dan menyusun sesuatu sehingga ia tahu hakikat sesuatu itu.

Sebahagian gorizah ini tampak berbahaya, misal kecenderungan untuk membunuh. Akan tetapi ghorizah ini tidak boleh dikekang sehingga menimbulkan tekanan dan menyebabkan penyakit syaraf. Yang perlu dilakukan oleh orangtua/pendidik adalah bagaimana mengarahkan ghorizah negatip ini menjadi perbuatan yang positip, misal anak yang suka berkelahi dapat diarahkan untuk mengikuti klub-klub olahraga, sehingga ghorizah suka berkelahinya tersalurkan lewat perbuatan yang bermanfaat. Jadi secara ringkas yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam masalah ini adalah membiarkan anak-anak mengatakan apa yang ia suka dan mengerjakan apa yang ia kehendaki selama perkataan dan perbuatan itu baik dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Jika ada kecenderungan yang negatip, maka tugas orangtua adalah mengarahkannya, bukan mengekangnya secara paksa.

SEBAB-SEBAB UMUM PRILAKU YANG MENYIMPANG

Beberapa sebab umum penyimpangan prilaku pada anak-anak adalah:

  • Kekurangsabaran terhadap anak;
  • Anak tidak mendapat suasana yang penuh cinta dan dorongan;
  • Terlalu mengarahkan perubahan prilaku anak ke arah yang lebih baik;
  • Keinginan yang besar dalam menjalankan aturan;
  • Ketidakpahaman terhadap perasaan dan pandangan anak;
  • Tidak menganggap anak sebagai individu yang aktif dalam masyarakat;
  • Membawa persoalan pribadi ke dalam pergaulan dengan anak-anak;
  • Kesalahan dalam memberikan hukuman.
PRINSIP UMUM DALAM MEMPERBAIKI PRILAKU YANG MENYIMPANG PADA ANAK-ANAK
  • Mempergauli anak dengan kasih dan cinta serta menjaga perasaannya;
  • Memahami rahasia tindakannya dan memperhatikan pandangannya;
  • Bersabar, tenang dan bertahap dalam memperbaiki prilakunya;
  • Berusaha untuk memperoleh kepercayaannya sebab hal ini membantu dan mempermudah orangtua dalam proses pendidikannya;
  • Menghindari kesalahan dan konsisten dalam memberikan hukuman;
  • Membantu anak dalam mengoreksi dan memperbaiki kesalahannya;
  • Memberikan kebebasan yang diperlukan anak agar ia dapat mengungkapkan ghorizah-ghorizahnya dan agar ia tumbuh mandiri.
CONTOH-CONTOH KASUS

Anak Durhaka
Penyebab:

  1. Perintah yang diberikan bertentangan dengan ghorizah anak;
  2. Perintah dan larangan tidak konsisten;
  3. Perintah di luar kesanggupan anak;
  4. Perintah yang diberikan memberi peluang untuk didurhakai, tidak disertai dengan penjelasan dan motivasi (sugesti);
  5. Perintah diberikan pada waktu yang tidak sesuai.

Anak Penakut
Ketakutan dapat menyebabkan kerusakan pribadi anak dan syarafnya, bahkan kegilaan.
Penyebab:

  1. Cerita-cerita seram dan menakutkan;
  2. Kurang dibiasakan pada suasana gelap;
  3. Ketakutan orangtua, misal terhadap kecoa, tikus, dan sebagainya;
  4. Hukuman yang berat dan ancaman yang terlalu sering.

Anak Pendusta
Penyebab:

  1. Perlakuan keras dan kasar;
  2. Orangtua yang pendusta;
  3. Kesadaran anak akan kekurangannya;
  4. Karena ingin dipuji dan dorongan naluri cinta diri;
  5. Seringnya mendengar cerita-cerita bohong;
  6. Karena khayalannya.

Anak Pencuri
Penyebab:

  1. Tuntutan/keinginan yang tidak terpenuhi;
  2. Ghorizah yang didorong oleh cerita atau peristiwa yang dilihat;
  3. Meniru perbuatan orangtua, tetangga, atau temannya;
  4. Cemburu dan dendam;
  5. Rasa ingin memiliki.

Anak Pemalas
Penyebab:

  1. Keloyoan (kurang gizi atau ada penyakit)
  2. Kurang mendapat perhatian;
  3. Kurang dukungan orangtua;
  4. Ketidakteraturan dan kekurangharmonisan di dalam rumah tangga.

Anak Penentang
Penyebab:

  1. Perintah yang berlebihan dan di luar batas kemampuan;
  2. Perbedaan orangtua dalam mendidik anak;
  3. Perintah dan larangan yang tidak konsisten atau berlainan antara ibu, ayah, atau guru;
  4. Kedengkian dan perlakuan yang tidak adil;
  5. Kekerasan dan kekasaran dalam mendidik;
  6. Terlalu banyak dilarang, karena kekhawatiran orangtua terhadap anak.

Anak Pendengki
Penyebab:

  1. Tidak mendapatkan tuntutan-tuntutan kehidupan yang pokok;
  2. Perlakuan yang tidak adil;
  3. Memberikan pakaian atau peralatan bekas kakaknya;
  4. Membanding-bandingkan kelebihan atau kekurangan antara anak.

Anak Pemarah
Penyebab:

  1. Kecemburuan akibat perlakuan yang tidak adil;
  2. Sering ditipu baik oleh teman atau saudaranya;
  3. Contoh yang buruk;
  4. Banyaknya perintah, tuntutan, dan beban dari orangtua yang di luar batas kemampuan anak.

Anak Egois
Penyebab:

  1. Contoh dari orangtua;
  2. Kurangnya kerjasama dan tolong-menolong di dalam keluarga;

Anak Perusak
Penyebab:

  1. Ghorizah (rasa) ingin tahu;
  2. Sebab-sebab psikologis, seperti: rasa cemburu, marah, dan dengki;
  3. Sebab-sebab psikologis lain yang tidak disadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar